KANGEN RUMAH
Rasa kangen sama orang tua begitu besar, setelah sebulan lebih aku tidak pulang ke Jogja karena tiap minggu aku pergi kuliah S1.
Hari Rabu, 16 Mei 2012 yang aku nantikan akhirnya datang juga. Karena pada hari Kamis libur memperingati kenaikan Yesus Kristus. Rabu pagi itu aku bersemangat untuk mengajar, dan tak terasa waktu begitu cepat.
PERJALANAN MENUJU JOGJA
Bel tanda berakhirnya belajar anak pun berbunyi, aku bergegas pulang ke Jogja. langkah aku percepat sehingga mendapatkan bus menuju Banyumanik. Menyusuri lorong SMP Maria goretti, menuju Imam Bonjol. Tak lama kemudian, bus jurusan Salatiga-Semarang terlihat dari arah Tugu Muda, lalu kulambaikan tangan kiriku untuk memberhentikan bus itu. Bus itu berhenti di depanku, dan aku melangkah naik ke bus. Duduk di belakang dekat kondektur, dekat sumber suara musik. Terdengar suara lagu Sheila on 7 menemani perjalanan. Wah, asyik juga seperti ini... baru kali ini naik bus pulang ke Jogja disugguhi lagu ini. Tidak terasa sampai Banyumanik, aku turun dan mencari bus jurusan Jogja-Semarang. Maklum, liburan panjang membuat penuh sesak jadi harus cepat-cepat mencari bus supaya mendapat tempat duduk. Bus jurusan Jogja-Semarang sudah aku dapatkan yaitu Ramayana dan aku segera duduk dibangku yang aku anggap paling nyaman. Aku duduk paling belakang. Setelah bus itu jalan, kondektur naik dan kaget disitu ada aku. Ternyata dia masih ingat saat aku kuliah di Bawen. Aku pun juga teringat betul delapan tahun lalu. Melihat atap, body bus ternyata kondisinya masih bagus dan suaranya mesinya masih halus. Ternyata masih sama yang aku naiki saat itu. Batinku, semoga nanti dimagelang nggak dioper deh...^^ Makin lama, makin jauh meninggalkan Banyumanik. Sesampainya di Ungaran, tiba-tiba penuh sesak. Agak sebel, soalnya aku memilih ekonomi ada pengamen jalanan. Jadi ada hiburannya...ehheheh^^ Aku awali percakapan dengan kondektur. Dan sempat kondektur itu menanyakan keberadaanku. "Nang, kowe kok seko Banyumanik ki seko ndi? Sekolah po piye?" tanya sang kondektur. "Kulo saking Semarang, Pak. Samenika sampun nyambut damel.." jawabku. Makin lama, aku makin akrab dengan sang kondektur itu. Tak terasa pula satu setengah jam lebih ngobrol dengan kondektur itu. kadang dia bertukar tempat di depan. Sesampainya di daerah Coffee Eva, sang kondektur masih ingat saat-saat macet di jalan itu. Aku pun pesan, seandainya bus bisa berhenti di depan warung penjual nangka, aku turun sebentar untuk beli. Apa yang aku dambakan ternyata terkabul, bus terhenti karena macet di jalan itu. Aku membeli 3 kantong plastik berwarnakuning berisi nangka. Aku, kondektur dan penumpang lain ikut mencicipi nangka itu. Kondektur itu sudah hafal akhirnya dengan aku delapan tahun lalu itu. Kami ngobrol dari Coffee Eva sampai Secang pun tak terasa. memang sih, dalam perjalanan jauh kalau ada temannya terasa sangat cepat. Dari Secang - magelang terlihat cuaca sangat mendung dan semakin padat penumpang. Sesampainya di Magelang, banyak penumpang yang turun. sekitar 10 kursi yang kosong, yah... iseng-iseng untuk menghitung. Jam 17.30 wib akhirnya sampai di Jogja...
Halaman Parkir Yang Luas
Kolam Renang di Dalam Kapal
1 komentar:
jadi critanya cuman libur sehari toh.. wkwkwkwk...
Posting Komentar