Rabu, 22 Juni 2011

Pencarian Jejak Di Riau


Pencarian jejak kembali ku lakukan. Kutelusuri jejak-jejak sebelumnya track Jalur Gaza melalui SDN 03. jarak kurang lebih 3 meter ada pertigaan yang biasanya lurus, kali ini mencoba ambil kanan. Jarak kurang 50 meter dari pertigaan, gerombolan Lutung, babon, siamang dan kawan-kawannya mengintai dari atas pohon dan bergelantungan. Jumlahnya lumayan banyak di atas. Mungkin kedatangan saya mengganggu kebebasan mereka. Kemudian aku berbalik arah, melanjutkan perjalanan track Gaza. 100 meter sebelum turunan single track, ada pertigaan yang aku jumpai, aku ambil belok kanan. Bonus aku dapatkan di tempat ini. Ssssreeeeeeeeeeeettttttttttttttttttt................. Brug.....!! aku tekan kuat2 rem sepedaku.


Ular sanca melewati di depanku. dag-dig-dug jantungku. lumayan besar sih ularnya, panjangnya kurang lebih 3 meter. Ku rasa ular itu abis makan, di tengah perutnya ada bejolan agak besar, kurang lebih sebesar bluluk (kelapa kecil tapi yang sudah ada airnya). ku tak berani mendekat, apa lagi ambil gambarnya. aku hanya menyaksikan dari jarak 3 meter saja. Setelah, menunggu ular tersebut, kembali aku lanjutkan perjalanan. Ku kayuh sepedaku dengan kecang. 500m jaraknya, jejak mulai hilang (jalan buntu). Sial.............! aku menghilangkan rasa cape istirahat sejenak di tengah hutan karet. aku abadikan kurang lebih 15 jepretan. Sambil minum lihat hasil jepretan. Astaga.... dari 15 jepretan yang nggak eror hanya 5 photo. 10 photo yang lain tak bisa dibuka. Bulu2 halus ditangan mulai berdiri. dan badan mulai dingin. rasanya aneh banget... padahal cuaca sangat panas. Pokoknya sangat lain, dan aneh. Aku bergegas dan mengayuh sepedaku, dan melanjutkan perjalanan menuju Jembatan." Busyeettttttttt cuapeknya......"
Sampai Juga di Jalur Gaza. ...
Pencarian jejak sebelumnya menyeberangi jalan pemda, tapi kali ini aku coba ambil kanan. Jarak 50 ada jalan tikus (jalan setapak) aku mencoba masuk. aku melupakan kejadian yang tadi. nggak memikirkan yang aneh2. jalan ini lumayan sulit dan ada rintangan, tapi aku yakin temen2 kalo melewati track ini pasti bisa semua. dan track tersebut tembus STFVD (Single Track Francois Veri Djokdja). Setelah melewati single track, ada pertigaan... aku ambil kiri. Jarak 100 meter, aku temui, kuburan Jawa. Ada 2 tempat kuburan kanan kiri. Suasana lain-lain dan lain... pokoknya berbeda banget. tapi aku tetap mengayuh dan mengurangi kecepatan. Sambil melintasi 2 tempat kuburan itu sambil mengucapkan "Nyuwun sewu, nderek langkung, Mbah...". Setelah melewati dua kuburan itu suasana kembali seperti semula. Bulu halus di tangan tidak berdiri lagi. Dan ku jumpai bunus banyak (turunan) diantara pohon sawit. Akhirnya jalan tembusnya Kampung Madura... (dokumen 2010 yang sempat hilang, ternyata tersimpan di FB)

Tidak ada komentar: