Jumat, 03 Februari 2012

Jelajah Kuliner di Angkringan


Jelajah Kuliner kemaren karena hari tua uang sudah menipis, aku menikmati santap malam di angkringan( Ceritanya Petualangan Veri Lagi Bokek...)hahahah. Suasana yang mendukung di pinggiran jalan. aku berhenti disitu. banyak sekali yang dijajakan oleh pedagang, diantaranya mendoan, sate kerang, ndog gemak, sate usus, sego kucing. Mata tertuju pada mendoan dan sate keongnya. Wah, setiap kita mendengar nama keong sawah yang terlintas pastinya hewan yang menjijikkan dan sering menjadi musuh petani di Indonesia. Iya, khan...? Tapi, walaupun hewan ini sebagai hama tanaman, keong ini ternyata sangat enak bila bisa mengolahnya dengan baik. Hampir di setiap angkringan di JogLoSemar (Jogja Solo dan Semarang) menjajakan makan tersebut. Ada yang diolah berupa tongseng / rica keong ada juga yang diolah menjadi sate.

Ada beberapa cara pengolahan dari keong. Pertama, keong dibersihkan dan direbus agar keong mati dan mudah dilepaskan dari rumahnya. Kedua, Keong dipotong-potong lalu kembali direbus dengan air yang baru, bersama daun pandan, daun salam dan daun jeruk untuk menghilangkan lendir dan amis. Ketiga, setelah bumbu ditumis daging keong dimasukan. Rica-rica keong emas siap disantap. Sementara untuk membuat Sate Keong Emas hanya ditambah tahap ditusuk lidi lalu dicampur kecap dan merica. Kedua masakan ini akan lebih nikmat ditemani teh rosela hangat. Tujuannya untuk menetralisir apabila ada yang alergi dengan zat yang terkandung didalam keong.

Hewan yang biasa hidup di sawah itu, belum banyak dimanfaatkan secara ekonomis. Padahal, kandungan protein dagingnya cukup tinggi sekitar 2-6 persen yang positif bagi tubuh manusia. Lalu apa sih kasiatnya? daging keong sangat bermanfaat bagi kaum wanita.Wanita yang gairah seksnya menurun, bisa diobati dengan mengonsumsi daging keong. Daging keong juga berkhasiat mengobati infeksi rahim, gatal-gatal, frigit, dan sariawan. Tetapi bukan keong emas lho...

Tempe Kemul (mendoan)
Tempe Kemul adalah makanan ringan yang terbuat dari tempe yang digoreng dengan dibalut gandum. Kemul dalam bahasa Jawa berarti selimut. Makanan ini umumnya disuguhkan dalam keadaan panas. Di beberapa daerah, tempe kemul dikenal dengan istilah tempe mendoan, hanya saja kalau mendoan umumnya dimasak dalam keadaan setengah matang.

dalam jalan2 di setiap kota, rata-rata penjual kaki lima khas Wonosobo / dari Wonosobo banyak yang menjual tempe kemul, seperti misalnya bakso atau mi ongklok tetapi kadang-kadang juga dijual tersendiri. Makanan ini sangat digemari masyarakat Wonosobo termasuk juga turis, baik mancanegara atau domestik. Tempe kemul juga termasuk makanan favorit bagi bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar: