Saya, suka berpetualang, tapi saya juga suka dengan seni photography. Berpetualangan tanpa ada dokumen atau foto-foto bagi saya garing banget. Namun saya tidak begitu menndalami dunia photography. Karena, sering photo-photo dengan camera pocket Fuji Film S1500 yang saya punya, membuat saya semakin paham dengan otak-atik. Disini saya akan share pengalaman saya dalam bidang photografi dan dalam saya jelajah. Sebelum sebelumnya saya hanya asal jepret aja. Tapi, sekarang saya mulai berubah dan nggak asal-asalan jepret. karena bagi saya moment yang tidak akan datang kedua kalinya, saya manfaaatkan dan sekalian belajar serta membuat pribadi saya menjadi puas. Untuk membuat foto berupa potret membutuhkan perencanaan yang baik. Kualitas foto bukan sekadar hasil jepretan kamera saja, namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang yang ada dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah fotografer profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, kita bisa membuat foto potret sendiri.
Apa sih yang perlu diperhatikan saat foto di luar ruangan atau outdoor?
Saat mengambil foto di luar ruangan, kita coba perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Kita jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis dimana banyak orang beraktifitas. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto kita. Ingatlah subyek kita dalam foto potret adalah orang yang akan kita foto saja dan bukan latar belakangnya. Dalam hal ini, kita sewaktu-waktu dimintai temen untuk mengabadikan momen.
Lensa apa yang cocok untuk foto potret?
Kita dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150 mm untuk mengambil foto potret. Jika kita tidak dapat mengganti atau mengatur lensa kamera yang kita punya, misalnya kamera saku (pocket camera), kita dapat mengatur jarak antara si pemoto dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga kita mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
Lalu bagaimana komposisi foto yang tepat?
kita dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang kita foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika kita akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek yang kita foto. Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto kita pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto kita. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds (mbuh saya nggak tahu tulisanya betul apa salah...^^). Kita juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto kita.
Trus bagaimana dengan pencahayaan? Nah, Jika kita mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih anget. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto kita menjadi sipit karena terlalu silau. Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto kita. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. kita dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. kita juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari.
Nah, semoga tulisan saya ini bermanfaat bagi kita semua. Salam berpetualang!! [Petualangan Veri]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar