

Awalnya hanya modal nekat saja. Pada tahun 2007 aku jelajah sudah sampai daerah Bukit Tinggi, dan mengunjungi di kawasan ngarai Sianok. Mencoba bertanya orang-orang sekitar. Kebetulan di bawah ngarai Sianok ada pemukiman dan banyak orang berkumpul. " Permisi bang, numpang tanya, kalo lurus terus sampai dimana ya??". "O...wh, kalo lurus sampai Danau Maninjau dan Puncak Lawang", Katanya. "Abang kalo ke sana butuh waktu 45 menit naik sepeda motor" tambahnya. Akhirnya, aku harus kembali ke atas (bukit Tinggi-Kota). Penasaran juga aku kesana. Tepatnya 30 Desember 2008, aku mencoba kesana. Penjelajahan ini saya ditemani bikers dari perawang. Dari Perawang (Riau) ke bukit Tinggi (Sumatra barat) naik Bus 3/4 yang bernama (Tabek Biru). Sampai di bukit tinggi, pukul 05.00 pada tanggal 31 Desember 2008 . Bersama temen aku makan dengan lontng sayur. Kemudian aku beraktivitas kembali meskipun mata masih ngantuk. Aku bergegas dan meniti jejak menuju Danau Maninjau. Tanjakan-demi tanjakan di ngarai Sianok cukup membuat aku capek. tapi Aku dengan sabar, pelan tapi pasti dan berusaha tidak turun dari sepeda Cozmicku, dan usahaku berhasil. Lain dengan temanku,

Saatnya Pulang.
Aku dan temanku pulang jam 3 Sore, dan mencoba naik di kolok 44. Sampai di kelok 7, temenku tak sanggup lagi dengan wajah yang pucat. "Mas, kalo nggak kuat nanti mas-nya naik mobil saja.." kataku. Temenku pun menyanggupinya tapi harus ditemani. Ngobrol sambil mencari mobil pick up. akhirnya mobil yang di tunggu datang walaupun mengantarnya sampai di kelok 27. "Udah lumayan mas, tinggal 17 kelok lagi.." kataku. dan aku menyarankan agar kalo nyepeda jangan ngoyo.. pelan stabil saja. Kalo didorang malah tambah berat. akhirnya dia melakukan sesuai saran saya. dan 17 kelok pun di lahapnya.
Sampai puncak lemes lagi... tenagaku masih 80% karena aku lakukan goes dengan stabil..
Sampai dibukit tinggi tak menyangka sampai jam 7 malam. Kemudian bobo. Pagi harinya kembali ke perawang.
1 komentar:
mantap Lanjutkan
Posting Komentar